Akankah Terwujud Generasi Emas pada Sistem Kapitalis-Sekuler?

Akankah Terwujud Generasi Emas pada Sistem Kapitalis-Sekuler?

Oleh

Ulfah Sari Sakti,S.Pi (Jurnalis Muslimah Kendari)


Generasi emas pada visi Indonesia Emas 2045 bagaikan pepatah pungguk merindukan bulan.  Bagaimana tidak, kondisi generasi saat ini sangat memprihatinkan, yang mana generasi saat ini tidak hanya menjadi korban tetapi juga pelaku tindak kekerasan seksual akibat tontonan pornografi, serta berbagai permasalahan generasi lainnya.  

Dilansir dari Kompas.Com (19/8/2024), generasi emas 2045 adalah wacana dan gagasan dalam rangka mempersiapkan para generasi muda Indonesia yang berkualitas, berkompetensi dan berdaya saing tinggi.  

Generasi yang cerdas dan mau menerima perubahan harus diupayakan sejak dini menuju impian Indonesia menjadi generasi emas 2045 yakni (1) memiliki kecerdasan yang komprehensif yakni produktif, inovatif, (2) damai dalam interaksi sosialnya dan berkarakter kuat, (sehat, menyehatkan dalam interaksi alamnya dan (4) berperadaban unggul.

Indonesia memiliki pekerjaan rumah yang berat untuk mewujudkan generasi emas tersebut mengingat di kalangan generasi masih berulang terjadi kasus pembunuhan, pecandu narkoba, pelaku seks bebas, penyuka sesama jenis dan banyak yang mengalami masalah kesehatan mental, diantaranya mental illness sehingga marak terjadi kaum intelektual muda melakukan tindak bunuh diri.  Ditambah dengan gaya hidup generasi yang semakin hedonis, membuat semakin miris nasib generasi.

Fakta lain, kebijakan negara misalnya Merdeka Belajar telah merubah karakter kuat generasi, daya kreativitas dan inovasi generasi menjadi “budak industri (oligarki).  Mereka hanya disibukkan dengan magang ke industri bukan menjadi ilmuwan dan agen perubahan.    

Yang tidak kalah memilukan, generasi di tanah yang kaya akan sumberdaya tambang misalnya di Papua, minim akan keterpenuhan gizi, serta layanan pendidikan dan kesehatan.  Bahkan terdapat generasi yang meninggal karena kelaparan.

Belum lagi stunting yang masih menjadi masalah nasional yang belum menemukan formula solusi jitu agar tidak terus berulang terjadi.  


 *Terjadi Ketimpangan* 


Dari segi ekonomi, menurut Pengamat Sosial Ekonomi, Yeni Asropi,PhD terjadi ketimpangan yang jauh antara harapan dan realitas pada konsep Indonesia Emas 2045.  Yang mana menargetkan pembelajaran (mahasiswa), tetapi faktanya tidak semua generasi muda usia kuliah mampu belajar di kampus.  Yang sudah ada di kampus pun banyak yang terputus studinya karena tidak ada biaya.  Solusi yang ada yaitu beasiswa sangat terbatas dan tidak sebanding dengan kebutuhan.  

Indikator kemajuan yang ditarget dalam konsep Indonesia Emas 2045 adalah petumbuhan ekonomi.  Sejak Reformasi, ekonomi Indonesia justru makin mengukuhkan liberalisme.

Sistem ekonomi Indonesia dengan Oligarkinya jelas mengadopsi Kapitalisme.  Misalnya penghapusan subsidi, perdagangan bebas, dan investasi asing yang makin besar, tapi tidak berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

Pada bidang pendidikan, penghapusan subsidi mengakibatkan biaya pendidikan makin mahal dan makin sulit diakses.  Belum lagi berbagai pungutan liar pada jurusan favorit seperti kedokteran.  Yang mana akibat pungutan liar tersebut terdapat mahasiswa Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) bunuh diri.

Praktisi Pendidikan dan Pemerhati Generasi, Retno Palupi,drg MKes mengakui besarnya tanggung jawab pemuda dalam mempersiapkan kebangkitan Indonesia Emas.  Namun, ia menyesalkan kondisi generasi muda saat ini justru memprihatinkan.

Menurutnya, standar pendidikan saat ini hanya mengukur keberhasilan dari indikator materi akan membentuk karakter materialistis dan individualis.  Intinya generasi produk Sekuler-Kapitalisme menyelesaikan masalah pribadi sendiri saja tidak mampu, apalagi mengemban amanah menjadi penggerak kebangkitan.  (MuslimahNews.Net/6/12/2023)


 *Pandangan Islam* 


Jika ditelisik, lemahnya generasi terjadi akibat penerapan Sistem Kapitalis-Sekuler, yang mana pada sistem ini materi menjadi asas kehidupan masyarakat karena agama dipisahkan dari kehidupan.

Berbeda dengan itu, sistem Islam dengan pemikiran Islam akan mendidik generasi dengan pola pendidikan Islami, sehingga generasi yang hadir memiliki visi misi Islam yaitu sebagai generasi penakluk.

Jika sistem Islam digunakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tentunya tidak akan terjadi masalah generasi yang antara lain timbul dari masalah sosial, mengingat mulai dari level individu hingga negara telah terwujud ketaatan, karena tujuan hidup manusia yaitu ridha Allah swt bukan materi.  Selain itu, standar kehidupan masyarakat yaitu halal-haram, membuat masyarakat akan berpikir ratusan kali jika akan melakukan tindakan yang melanggar syariat.

Untuk itu, demi mewujudkan generasi emas, maka sistem pemerintahan harus diganti dari Sistem Kapitallis-Sekuler menjadi Sistem Islam.  Sistem Islam telah terbukti 13 Abad menciptakan kehidupan yang sejahtera sekaligus sebagai pelahir para pemimpin peradaban seperti generasi Al Fatih Penakluk Konstantinopel dan Generasi Salahuddin Al Ayyubi Penakluk Baitul Maqdis.

Rasulullah saw bersabda,” Imam adalah raa’in (penggembala) dan dia bertanggung jawab atas rakyatnya” (HR Bukhari).

“Sesungguhnya al Imam (khalifah) itu perisai, (orang-orang) akan berperang dibelakangnya (mendukung) dan berlindung (dari msuuh) dengan (kekuasaan)nya” (HR Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud).

Langkah awal yang dapat dilakukan untuk mewujudkan kemajuan menuju generasi emas yaitu mengubah pola pikir masyarakat yang telah diracuni oleh pemikiran asing Kapitalis-Sekuler, menjadi pola pikir Islam melalui tsaqofah Islam.  Dengan begitu masyarakat akan bangkit dengan akidah Islam.   

Masyarakat akan memahami Islam dan menjadikannya sebagai solusi bagi penyelesaian kehidupan berbangsa dan bernegara.  Yang juga berarti kaum muslim akan kembali menjadi umat terbaik (kuntum khaira ummah).  Semoga sistem Islam segera tegak kembali, sehingga hadir generasi emas di dunia dan akhirat. Wallahu'alam bishowab




Akankah Terwujud Generasi Emas pada Sistem Kapitalis-Sekuler? Akankah Terwujud Generasi Emas pada Sistem Kapitalis-Sekuler? Reviewed by Penulis on September 23, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.