Bencana Banjir Musibah Tahunan Di Sistem kapitalisme 


Oleh. Susi Ummu Musa 

Aktivis Muslimah 


Banjir lagi banjir lagi seperti inilah kondisi yang terjadi hampir disebagian wilayah yang ada di Indonesia, 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandarlampung mencatat sejumlah lokasi di empat kecamatan terdampak banjir akibat hujan lebat yang mengguyur kota ini pada Sabtu dini hari.


"Dampak dari hujan semalam membuat ada beberapa titik tergenang banjir, seperti di Kecamatan Wayhalim, Labuhan Ratu, Rajabasa, dan Kedamaian," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Bandarlampung Wakhidi di Bandarlampung, Sabtu.


Dia mengatakan banjir yang terjadi di lokasi tersebut bukan hanya disebabkan oleh intensitas air hujan yang lebat namun juga karena banyak sampah yang dibuang sembarangan ke saluran air oleh masyarakat.(ANTARA.,24-10-2024)


Tak hanya itu Banjir juga terjadi di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) belum berkurang secara signifikan.

Hal itu disebabkan hujan yang turun cukup deras pada Sabtu (9/2/2024) memperlambat proses surutnya banjir.


Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang Budiono mengatakan, sampai saat ini tim gabungan masih terus melakukan evakuasi terhadap warga korban banjir.

Masih melakukan evakuasi (warga), namun sempat terkendala hujan yang cukup deras kemarin," jelasnya dalam keterangannya (KOMPAS.COM,11/2/2024).


Hal serupa juga melanda  Kabupaten Demak, Jateng, mengakibatkan 8.170 orang mengungsi. Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Demak M Agus Nugroho Luhur, Jumat (9/2/2024) mengatajkan, jumlah pengungsi yang terdata tersebut per Kamis malam (Liputan6.com  08/02/2024).


Musibah banjir yang kerap terjadi setiap tahun belum menemui titik penyelesaian yang bisa membuat masyarakat lega dan terbebas dari banjir,

Rasanya sangat mustahil itu bisa terjadi sebab dilihat dari berbagai upaya yang dilakukan belum ada hasil yang signifikan.


Bagaimana tidak banjir daerah yang tadinya merupakan tempat mengalirnya air dan daerah resapan air telah berubah menjadi bangunan bangunan, area persawahan  telah ditimbun dan kurang pedulinya masyarakat terhadap sampah yang bibuang ke sungai.


Berbagai faktor tersebut terjadi karna mereka tidak peduli dan abai tentang keberlangsungan hidup nantinya.

Akibatnya terjadilah banjir dimana mana hingga menimbulkan korban.


Semua ini tidak terlepas dari kehidupan kapitalistik yang hanya lebih mementingkan keuntungan daripada kemudharatan.

Maka jelas yang Allah katakan dalam firman-Nya:


Surat Ar-Rum/30 ayat 41, memperingatkan manusia:


ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ


Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (dampak) perbuatan mereka. Semoga mereka kembali (ke jalan yang benar)”.


Maka jika kita tidak segera merubah sistem kapitalisme ini maka kerusakan dan kehancuran lah yang hanya kita dapatkan.

Lihat lah islam yang pernah mengatur urusan manusia pada saat itu,

Betapa Makmur dan bahagianya diatur dengan aturan Allah sempurna.

Sebab dalam islam mewajibkan untuk mengurus rakyatnya termasuk dalam mencegah terjadinya musibah.

Salah satunya memperhatikan  pembangunan yang ramah lingkungan dan menjaga keselamatan dan kenyamanan.


Wallahu a lam bissawab

Reviewed by Admin on February 15, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.