Ramadhan pun Tak Luput dari Kriminalitas

 Ramadhan pun Tak Luput dari Kriminalitas

Oleh

Tsabita (Pegiat Literasi)


Sungguh sangat miris melihat kondisi kehidupan saat ini, dimana manusia kian rusak perilaku dan moralnya.  Bagaimana tidak, maraknya kasus kejahatan di tengah masyarakat kian meningkat dan semakin parah.  Saat ini ketika kaum muslimin memasuki bulan Ramadhan, bulan yang suci, yang hakikinya memasukinya penuh dengan rasa ketakwaan kepada Allah SWT, justru ternodai dengan maraknya kasus kejahatan.  


Misalnya selama tiga pekan terakhir, Polresta Bogor Kota berhasil mengungkap tiga kasus kejahatan pencurian yang terjadi di wilayahnya. Pertama, kasus pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) di Jalan Warung Bandrek, Kelurahan Bondongan, Kecamatan Bogor Selatan, pada Jumat (23/2) lalu. 


Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto menilai bahwa meningkatnya tren kejahatan pada bulan Ramadan hingga jelang lebaran disebabkan oleh adanya peningkatan kebutuhan di masyarakat yang tinggi. Menurut Bambang, dengan adanya peningkatan kebutuhan, maka pengeluaran dari masyarakat juga pasti akan meningkat. Sementara, bagi sebagian masyarakat peningkatan pengeluaran biaya tersebut tak diiringi dengan peningkatan penghasilan. dengan melakukan kejahatan sebagai jalan pintas demi memenuhi kebutuhan selama Ramadhan hingga jelang Ramadhan, Kamis (27/3) 


Selain itu, Bambang juga sangat menyayangkan upaya dari kepolisian untuk mengantisipasi kejahatan ini. Menurutnya, kegiatan antisipasi kejahatan yang dilakukan kepolisian seperti Operasi Kamtibmas hanya sebatas seremonial dan rutinitas tahunan saja, tanpa ada evaluasi secara substantif. Padahal, lanjut Bambang, siklus kejahatan di bulan Ramadan dan jelang lebaran itu terjadi di setiap tahun. Seharusnya pihak kepolisian bisa mengantisipsi kejahatan-kejahatan tersebut dengan cara yang tepat.  (www.media.indonesia.com/23/2/2024) 


 *Akibat Sistem Rusak* 


Kasus kejahatan di bulan Ramadhan yang terus berulang dan makin meningkat, terjadi karena desakan ekonomi dalam memenuhi kebutuhan hidup yang memicu terjadinya peningkatan kejahatan dan kriminalitas.  Lemahnya keimanan turut memicu mudahnya kemaksiatan merajalela ditengah masyarakat, tanpa memikirkan efek dari perbuatannya yang menimbulkan dosa dan merugikan orang lain.


Sistem kehidupan yang diterapkan yaitu sekularisme-kapitalisme, semakin memicu maraknya kejahatan di negeri ini. Sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan membentuk individu yang berperilaku serba bebas tanpa terikat dengan aturan agama, menstandarkan kegahagiaan pada nilai materi. Dengan kondisi seperti ini keimanan akan mudah goyah, apalagi tanpa didukung dengan keberadaan perisai (negara) yang melindunginya.


Sistem pemerintahan kapitalisme saat ini memberikan jalan kepada para pengusaha besar untuk mengendalikan pasar, sehingga mereka dapat menentukan harga berbagai komoditas  pasar termasuk didalamnya ada praktik monopoli, kartel yang bisa diatur sesuai kehendak mereka. Maka wajar jika sistem ini melahirkan kemiskinan secara struktural. 


Dengan mudahnya terjadi liberalisasi kepemilikan oleh pihak swasta, sehingga swasta mampu mengendalikan hajat hidup masyarakat yang menyebabkan kesejahteraan masyarakat menurun. Sementara itu, kebutuhan meningkat di tengah pendapatan menurun, akan memicu meningkatnya kriminalitas, ditambah lagi sanksi kejahatan yang tidak mampu memberikan efek jera bagi pelaku. Idealnya rakyat dengan mudah mampu memenuhi kebutuhannya, tetapi faktanya justru menjadi sulit karena sistem yang rusak ini.


 *Islam Memandang* 


Berbeda dengan pemerintahan kapitalis-sekuler, sistem pemerintahan Islam akan membentuk kepribadian yang sesuai akidah Islam. Tiap individu dididik dengan pola pikir dan perilaku yang islami sehingga terbentuk kepribadian Islam, yang memahami jati dirinya sebagai seorang muslim yang bertakwa. Dengan begitu akan mencegah masyarakat dalam melakukan tindakan kejahatan.


Kemudian masyarakat yang melakukan amar ma’ruf nahi munkar  akan membentuk suasana di tengah masyarakat dengan saling menasehati dalam kebaikan dan menjauhi segala keburukan.


Pemerintahan sistem Islam akan menjamin kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan sandang pangan, papan, pendidikan dan keamanan. Selain itu, Sumber daya alam (SDA) tidak akan dikelola oleh swasta melainkan negara yang mengelolanya untuk kepentingan rakyat. Juga diterapkannya sanksi, yang dalam Islam sebagai jawabir (penebus dosa) dan zawajir (mencegah kasus berulang).


Dalam pemerintahan sistem Islam, akan hadir pemimpin yang akan menerapkan sistem Islam secara keseluruhan. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya imam (khalifah) itu laksana perisai yang (orang orang) akan berperang dibelakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)nya. Jika seorang khalifah memerintahkan supaya takwa kepada Allah ‘Azza wa jalla dan berlaku adil, maka ia (khalifah) mendapatkan pahala karenanya; dan jika ia memerintahkan selain itu, makai a akan mendapatkan siksa.” (HR Al-Bukhari, Muslim, An-Nasa’I, Abu Dawud, Ahmad).  


Semoga tidak lama lagi sistem pemerintahan Islam kembali tegak, sehingga masyarakat akan kembali merasakan keberkahan hidup.  Wallahu a’lam bishawaab.




Ramadhan pun Tak Luput dari Kriminalitas Ramadhan pun Tak Luput dari Kriminalitas Reviewed by Penulis on April 08, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.