Generasi Rusak di Sistem Kapitalistik

 Generasi Rusak di Sistem Kapitalistik

Oleh

Tsabita (Pegiat Literasi)


Kerusakan yang menimpa generasi hari ini makin marak terjadi, terutama dikalangan pelajar. Sangat memprihatinkan dan menyedihkan melihat kenakalan remaja yang tak luput dari masalah kriminalisasi, begitu pula kasus perundungan.


Teranyar, kasus perundungan terjadi di Bengkong Sadai, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), pada Minggu, 29 Februari 2024, yang dilakukan oleh anak-anak berusia 14 tahun,  Kasus ini menjadi luka pilu yang mendalam bagi dunia anak, khususnya di Kota Batam. Dengan latar belakang ekonomi yang lemah membuat anak putus sekolah dan keinginan yang tak tercapai menjadi penyebab anak tersebut melakukan hal hal yang menyimpang bahkan lebih mirisnya lagi pelaku sudah pernah melakukan praktik prostitusi atau BO (Booking Out) (www.batamnews.co.id/2/3/2024)


Terdapat pula kasus viral di media social yaitu video seorang remaja perempuan telah melakukan aksi bullying atau perundungan. Penyidik Polresta Barelang, kepulauan Riau menangkap empat orang wanita terduga pelaku tindakan perundungan terhadap anak di Batam. Kombes Nugroho Tri mengatakan, empat pelaku tersebut yaitu saudari N(18), RRS(14), M(15). dan AK(14). Berdasarkan keterangan korban dan pelaku, mereka kerap terlibat saling menjelek-jelekkan hingga kesal dan sakit hati dengan korban. (www.liputan6.com/3/3/2024)


 *Akar Masalah* 


Kondisi tersebut menunjukkan kondisi pelajar hari ini makin memprihatinkan. Pelajar yang seharusnya sebagai manusia terdidik, yang bisa menggapai cita cita dengan masa depan yang gemilang, namun apa jadinya jika kriminalitas sudah menggejala  tanpa mengenal usia dan jenis kelamin.


Kecanggihan teknologi hari ini semakin mempermudah penggunanya dalam mengakses informasi, apalagi tidak adanya filter yang membatasi sehingga dengan mudah penggunanya berselancar ke tontonan yang merusak. Melalui media sosial, aplikasi game online, bahkan tontonan  yang dapat mempengaruhi pikiran dan perilaku. apalagi jika yang diakses berupa hal- hal yang mengandung kekerasan, yang akan meracuni pola pikir dan perilaku mereka. 


Ketika menghadapi suatu permasalahan, maka mereka akan terdorong untuk melakukan kekerasan. Jika tidak dibina dengan keimanan maka akan tercipta mental yang lemah dan mudah rapuh, karena permasalahan dalam menjalani kehidupan yang dianggap berat. 


Sistem kapitalis-sekuler yang menjadi penyebab mudah rapuhnya mental remaja hari ini,  Remaja bebas menentukan jalan hidupnya tanpa standar agama dan memiliki cara pandang kehidupan yang hanya sekedar meraih kesenangan materi. Remaja menjadi korban kerusakan sistem dan para pemimpinnya tidak peduli terhadap nasib remaja.


Disisi lain, maraknya kasus pergaulan bebas dikalangn remaja akibat masyarakat yang jauh dari aturan agama (sekulerisme), sehingga terbentuk sifat individualis. Selain itu, membiarkan kebiasaan buruk anak-anak di lingkungan mereka, tanpa menegur atau mengingatkan seperti dalam bersosial media yang memiliki pengaruh negatif. Padahal, jika anak tidak dikontrol, maka mereka bisa mengakses apa saja yang mereka senangi. Mulai dari konten kekerasan, perundungan, bullying hingga aksi bunuh diri. 


 *Pandangan Islam* 


Dalam Islam, memelihara satu nyawa ibarat memelihara kehidupan semua manusia. Allah SWT berfirman, “Barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di muka bumi, maka seakan akan dia telah membunuh semua manusia.” (Q.S Al-Maidah 5:32)


Oleh karena itu, diperlukan peran keluarga dalam mengawasi, mendidik dan mengontrol anak. Senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta orang tua membersamai anak dalam suka dan duka. Memperbanyak amalan sunnah dan amalan kebaikan lainnya. Meraih kehidupan yang hakiki dengan senantiasa bertakwa. Tentunya, dengan mengharapkan ridha-Nya untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.  


Allah swt berfirman, “yaitu orang orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram”  (Q.S Ar-Rad 13:28) 


Di lingkungan umum, masyarakat peduli dengan remaja, dengan mengawasi mereka dalam melakukan amar makruf nahi munkar sehingga terjadi saling menasehati dengan kebaikan dan menjauhi segala keburukan.


Yang terpenting, negara bersistem Islam memiliki sistem pendidikan yang akan membentuk kepribadian sesuai akidah Islam. Generasi dididik dengan pola pikir dan perilaku yang islami, sehingga terbentuk generasi mulia yang memahami jati dirinya sebagai seorang muslim yang bertakwa. 


Negara juga berperan dalam mengatur media, dengan mengontrol informasi yang beredar di tengah masyarakat, sehingga yang diakses hanyalah konten kebaikan dan dakwah. Tontonan yang memberi dampak negatif akan dihilangkan apalagi pada tayangan yang merusak mental dan moral generasi.


Maka, hanya negara yang menerapkan Islam secara kaffah yang akan membentuk generasi bermental kuat dan tangguh.  Wallahu a’lam bishawaab.


Generasi Rusak di Sistem Kapitalistik Generasi Rusak di Sistem Kapitalistik Reviewed by Penulis on March 17, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.