Bungkamnya Dunia atas Penjajan Palestina

 Bungkamnya Dunia atas Penjajahan Palestina

Oleh

Nayla Shofy Arina (Pegiat Literasi)


Sudah lebih dari 5 bulan, sejak 7 Oktober hingga hari ini agresi pasukan Israel ke Jalur Gaza masih berlanjut dan terus memakan korban yang jumlahnya semakin meningkat. Menurut data yang dihimpun United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), selama 7 Oktober 2023- 21 Februari 2024, warga Gaza yang tewas akibat serangan Israel mencapai 29.313 jiwa dan korban luka 69.333 orang. OCHA melaporkan Israel terus melakukan pengeboman di Jalur Gaza dari udara, darat dan laut mengakibatkan semakin banyak korban sipil, pengungsian dan kehancuran infrastruktur. 


Menurut saksi mata, ratusan warga Palestina sedang menunggu untuk mendapatkan bantuan dekat Dowar al-Nablusi, di bagian selatan Kota Gaza, ketika mereka ditembaki oleh Israel.  Israel juga memberlakukan blockade yang melumpuhkan Jalur Gaza hingga menyebabkan penduduk wilayah itu, khususnya di Gaza utara, berada di ambang kelaparan. Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut rusak atau hancur, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (antaranews.com/29/02/2024).


 *Bungkamnya Dunia* 


Saat krisis kelaparan melanda akibat Israel menutup pintu masuk penyaluran bantuan, demi menyambung hidup warga Gaza terpaksa makan kaktus hingga membuat makanan dari pakan hewan ternak, bahkan seringkali mereka melewati hari tanpa makan. Menilik kekejaman dan kebengisan yang sudah berlangsung sejak lama terlebih saat mendekati bulan Ramadhan serangan Zionis semakin ditingkatkan.



Seolah memperlihatkan aksi genosida yang semakin kejam dan tidak berkeperimanusiaan namun dunia bungkam tanpa melakukan tindakan yang nyata untuk menghentikan serangan Zionis Yahudi. Nihilnya rasa kemanusiaan dunia atas penderitaan yang tengah dialami muslim Palestina, bahkan penguasa di negeri-negeri muslim seolah terbujur kaku menyaksikan aksi genosida, mereka hanya mampu mengecam dan mengutuk tanpa ada perlawanan mengirimkan bantuan militer. 


Di Mesir misalnya alih-alih membantu, mereka justru membangun tembok tinggi dan berlapis-lapis enggan membuka perbatasannya dengan Palestina saat Israel menyerang wilayah pengungsian di Rafah. Berbeda halnya dengan aksi Raja Yordania yang mengirimkan bantuan kemanusiaan lewat udara dan menuai banyak apresiasi. 


Adapun langkah yang tengah ditempuh umat muslim saat ini dengan seruan aksi boikot produk pro-Israel, berdampak cukup signifikan. Penjualan produk tersebut turun 40-45 persen.  Dampaknya bukan hanya penurunan penjualan, tetapi mencakup resiko penutupan perusahaan yang terlibat langsung dalam produksi dan distribusi produk yang pro-Israel.    


Sejatinya berbagai bentuk kecaman, mengirimkan bantuan kemanusiaan, serta melakukan aksi boikot produk pro-Israel adalah solusi jangka pendek dan bersifat sementara. Ini pun tidak akan menghentikan aksi serangan Zionis kepada warga Gaza, mereka tetap dibantai habis-habisan.


 *Solusi Islam* 


Adapun solusi jangka panjangnya tidak lain adalah penerapan sistem Islam dibawah naungan khilafah. Sebagaimana Sultan Abdul Hamid II yang menolak keras tawaran dari Theodor Herzl, pencetus negara Zionis yang meminta tanah Palestina untuk didirikan negara Yahudi. Namun dengan tegas beliau berkata: “Aku tidak akan melepaskan walaupun segenggam tanah ini (Palestina), sebab ia bukan milikku. Tanah itu adalah milik umat. Umat telah berjihad demi kepentingan tanah ini dan mereka sudah mencurahi tanah ini dengan darah mereka. Yahudi silakan menyimpan harta mereka. Jika Khilafah Islam dihancurkan suatu hari, mereka dapat mengambil tanpa membayar harganya. Tetapi, sementara aku hidup, aku lebih sudi menusuk tubuhku daripada melihat tanah Palestina dikhianati dan dipisahkan dari Khilafah Islam. Perpisahan adalah sesuatu yang tidak akan terjadi. Aku tidak akan menjadi awal dari pemisahan tubuh kami selama kami masih hidup."


Ketika kehidupan dikendalikan oleh sistem Islam, masalah Palestina menjadi masalah kaum muslimin seluruh dunia. Mengingat, bagaimanapun juga tanah Palestina adalah tanah kharajiyah yang diperoleh dengan darah dan air mata kaum muslimin, siapapun tidak berhak memberikan tanah itu walau sejengkal kepada pihak lain, terlebih pada kaum kafir. Oleh karena itu, tindakan yang seharusnya dilakukan terhadap Israel yang sudah merebut paksa tanah Palestina adalah sebagaimana yang telah Allah Swt. perintahkan yakni perangi dan usir, sebagaimana firman-Nya, “Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tangan kalian, menghinakan mereka serta akan menolong kalian atas mereka sekaligus melegakan hati kaum mukmin.” (TQS At-Taubah [9]: 14).


Dengan khilafah kaum muslim akan terjaga kehormatan, harta dan nyawanya serta menjadi tempat memperoleh keamanan. Sepanjang sejarah Khilafah mampu menghidupkan negara yang sejahtera dimana tiga agama ada didalamnya yakni Islam, Nashrani, dan Yahudi hidup berdampingan selama lebih dari 400 tahun.  Alhasil hanya jihad dan khilafah solusi yang mampu menuntaskan penjajahan di tanah kaum muslimin, akan tetapi tidak ada yang mampu menyerukan jihad fi sabilillah kecuali dengan Khilafah. Semoga Khilafah segera tegak kembali.  wallahu a’lam bisshowab.

Bungkamnya Dunia atas Penjajan Palestina Bungkamnya Dunia atas Penjajan Palestina Reviewed by Penulis on March 13, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.