Cinta ditolak, Pelajar Nekat Bunuh Mantan Pacar Sekeluarga

Oleh : Ismiiaya

Dikuasai miras dan amarah, seorang pelajar membantai habis nyawa satu keluarga (5 orang) di desa babulu laut dan menyetubuhi jasad yang merupakan mantan pacar beserta ibunya. Pelaku merupakan siswa SMK berinisial J alias SJ, 16. (Kompas.com)

Seorang diri, J tega melakukan perbuatan sadis ini karena korban menolak untuk kembali berpacaran dengannya dan telah menjalin hubungan dengan pria lain. Seharusnya kasus ini menjadi tamparan keras yang menyadarkan kita karena hal ini menambah sederet daftar hitam bukti kegagalan pendidikan di negeri ini dalam mencetak siswa didik yang berkepribadian terpuji. Sekolah yang notabene tempat pembentukan intelektualitas dan perilaku mulia tidak tercermin pada kebanyakan siswa saat ini yang disibukkan oleh asmara bahkan sampai kriminalitas.

Hal ini juga seharusnya mendorong agar semakin mempertegas sistem sanksi yang saat ini terbukti lemah. Lemahnya sistem sanksi berdampak pada individu maupun masyarakat menjadi tidak mampu mencegah individu lain melakukan kejahatan. Masyarakat tak berdaya bahkan seperti ada pembiaran pada aktivitas mabuk-mabukan yang jelas tidak memiliki dampak lain kecuali hal yang buruk.

Dapat dipahami bahwa pergaulan bebas, miras, pembunuhan bahkan pemerkosaan merupakan sederet kriminalitas yang keji. Namun ternyata saat ini bisa dilakukan oleh satu orang yang bahkan usianya masih dibawah umur.

Hal ini benar-benar tidak menggambarkan perilaku islami di negeri yang mayoritas muslim ini. Karena sangat bertentangan dengan pengaturan islam yang jelas-jelas mengharamkan khamar (minuman keras) yang dipandang sebagai induk kejahatan. Selain itu, pada penerapan aturan kenegaraan, Islam bukan hanya mengharamkan miras saja namun juga memiliki konsep terperinci dan mekanisme yang mampu mencegah tindak kejahatan lainnya. Namun itu hanya bisa terjadi jika pengaturan islam diamalkan secara sempurna. [IA]