Remaja Pelaku Pembunuhan, Potret Buram Generasi

 



Oleh : Wa Ode Vivin (aktivis muslimah)

Memasuki awal februari yang dijunjung sebagai hari kasih sayang, dunia yang serba pink menjelma menjadi marah gelap sebagai simbol dari darah akibat pembunuhan tragis oleh seorang remaja baru-baru ini. Terselubung kabut hitam dari api amarah dan dendam asmara karena diputuskan oleh kekasih haram. Miris.

Dilansir dari  Republika pada Kamis, Februari 2024. Resor Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur, mengungkapkan kasus pembunuhan oleh seorang remaja berinisial J (16 tahun) ini terhadap satu keluarga berjumlah lima orang. Pembunuhan  tersebut karena persoalan asmara dan dendam pelaku terhadap korban.  Menurut laporan oleh polisi, kondisi pelaku pada saat itu sedang mabuk dan membawa senjata tajam berupa pistol dan parang untuk membunuh seluruh keluarga korban. 

Fenomena pembunuhan dalam tragedi pacaran  bukan hanya sekali atau dua kali, marah karena tidak dihargai oleh perempuan ataupun tidak adanya persetujuan dari keluarga sering memicu pelaku untuk melakukan kekerasan baik kepada korban langsung maupun seluruh keluarga korban.

Seringnya kasus pembunuhan dikalangan remaja akibat pergaulan bebas merupakan salah satu potret buram pendidikan Indonesia yang gagal mewujudkan siswa didik yang berkepribadian terpuji, sehingga tega melakukan perbuatan sadis nan keji. Banyak pemuda yang amoral dan berani membunuh hanya karena masalah yang jelas keharamannya. 

Ajang zina yang merusak akal, tersesat dalam kemaksiatan dan pembunuhan. Bermula saat seseorang telah mengonsumsi minuman beralkohol, yang jelas merusak akal,  akal tidak akan berfungsi lagi. Tidak akan mampu berpikir jernih membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. 

Maka saat itulah, seseorang akan dibawa pengaruh oleh syaitan, menuruti amarah dan nafsu syahwatnya menjadi buas bagaikan tingkah hewan. Naudzubillah minzalik. 

Rendahnya kualitas pemuda saat ini disebabkan oleh sistem yang mengatur mereka, yakni kapitalisme sekuler yang telah memisahkan agama dari kehidupan. Menyibukkan hati pemuda bermuara dalam jurang kemaksiatan. Lemahnya sistem sanksi dalam sekularisme juga tidak mampu mencegah individu melakukan kejahatan. Minuman khamar yang dilegalkan memudahkan setiap orang melepaskan amarahnya lewat minuman yang jelas kandungannya memabukkan dan membunuh akan manusia.

Pembunuhan termasuk tindakan yang mendatangkan dosa besar. Hal ini dijelaskan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau bersabda: “Jauhilah tujuh (dosa) yang membinasakan!” Mereka (para sahabat) bertanya, “Wahai Rasûlullâh, apakah itu?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Syirik kepada Allâh, sihir, membunuh jiwa yang Allâh haramkan kecuali dengan haq, memakan riba, memakan harta anak yatim, berpaling dari perang yang berkecamuk, menuduh zina terhadap wanita-wanita merdeka yang menjaga kehormatan, yang beriman, dan yang bersih dari zina”.

Sehingga tindakan seperti ini perlu ketegasan. Hukuman yang memberatkan. Hingga para pelaku jera dan bertobat melakukan perbuatan yang keji. Namun, kenyataan tak seindah harapan. Hukuman bagi para penghilangan nyawa orang tak pula membuat jera. Masih ada yang keluar masuk jeruji besi karena membunuh. Ditambah lagi masih ada yang mengikuti jejak tak bermoral ini.

Oleh karena itu, diperlukan aturan yang tegas. Yang bisa menjerakan dan mencegah kasus pembunuhan semisal terulang kembali. Islam memberikan pemahaman bahwa nyawa seseorang itu sangat berharga. Baik mereka muslim atau non muslim. Seseorang tidak boleh membunuh tanpa sebab yang dibenarkan. 

Hukuman bagi para pembunuh adalah qishas, yaitu dibunuh. 

Begitulah Islam memiliki sistem kehidupan terbaik, berasaskan akidah Islam.  Di antaranya adalah sistem Pendidikan yang mampu melahirkan generasi berkualitas dan berkepribadian Islam dan sistem sanksi yang menjerakan.

Selain itu, Islam akan  mencegah tindak kejahatan, salah satunya dengan pengharaman Khamar yang merupakan induk kejahatan. Sehingga kasus serupa yang menghilangkan nyawa secara masal tidak akan terulang kembali 

Wallahu’alam bishowab

Remaja Pelaku Pembunuhan, Potret Buram Generasi Remaja Pelaku Pembunuhan, Potret Buram Generasi Reviewed by Admin on February 14, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.