Musim Hujan Tiba, Terbitlah Demam Berdarah

 Oleh : Irohima



Beberapa bulan terakhir hujan terus mengguyur rata hampir semua wilayah di Indonesia. Saat ini Indonesia memang sedang mengalami musim hujan. Puncak musim hujan diperkirakan terjadi di bulan Januari dan Februari. Seiring datangnya musim hujan, penyakit demam berdarah dengue (DBD) kembali menjadi ancaman yang serius. Banyaknya genangan air yang muncul pada musim hujan membuat nyamuk Aedes Aegypti, pembawa virus dengue berkembang biak dengan cepat. DBD merupakan jenis penyakit yang cenderung meningkat saat musim hujan tiba.


Di Cianjur, terdapat 219 kasus DBD yang menyebabkan dua anak dengan rentang usia 6-14 tahun meninggal dunia. Sementara itu  di Sumatera Selatan, terdapat 74 kasus DBD tercatat di Dinas Kesehatan yang terdeteksi selama Januari 2024, dari 74 kasus tersebut , empat orang dinyatakan meninggal dunia akibat demam berdarah (RMOLSUMSEL, 30/01/2024).


Musim hujan yang sudah menjadi musim tetap di Indonesia, jika curah hujan terlampau sering dan intensitas hujan juga tinggi maka bukan hanya bisa menimbulkan banjir, tapi juga bisa menimbulkan sederet persoalan lainnya seperti gangguan kesehatan, mengingat ada beberapa penyakit yang muncul ketika musim hujan tiba. Adanya perubahan suhu pada lingkungan akan berpengaruh pada imun seseorang, turunnya imun memudahkan tubuh untuk diserang penyakit. Apalagi jenis mikroba akan lebih mudah dan cepat berkembang pada saat hujan.


Salah satu jenis penyakit yang kerap mengintai kita saat musim hujan adalah Demam Berdarah Dengue, penyakit ini disebabkan oleh virus yang dibawa nyamuk Aedes Aegypti. Jenis nyamuk ini merupakan jenis yang berkembang biak dengan cepat di musim hujan. Penyakit DBD adalah penyakit yang berbahaya dan bisa menyebabkan kematian bila tak segera ditangani. Indonesia merupakan salah satu dari 30 negara endemik dengan kasus tertinggi, menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia hingga minggu ke -52 tahun 2023, telah tercatat sebanyak 98.071 kasus  DBD dengan 764 kasus kematian akibat DBD.



Meski mematikan, DBD adalah penyakit yang bisa dicegah dengan beberapa langkah yang harus dilakukan secara terpadu oleh berbagai pihak, baik oleh negara maupun oleh rakyat. Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS) sangat dibutuhkan saat ini. Kesadaran akan adanya pencegahan juga harus dipahami sejak dini agar terwujud sistem yang kuat untuk mengantisipasi. Selain itu kesiapan rumah sakit dan tenaga medis untuk menangani penderita juga sangat dibutuhkan.


Fasilitas kesehatan dan akses mudah yang untuk mendapatkannya juga harus disediakan oleh negara, karena kebutuhan akan layanan kesehatan bersifat mutlak dan merupakan kewajiban negara untuk memenuhinya. Edukasi tentang PHBS dan upaya pencegahan DBD kepada masyarakat harus dioptimalkan, mengingat masih kurangnya kesadaran masyarakat akan perilaku hidup bersih dan sehat. Hidup bersih dimulai dari individu, keluarga, rumah dan lingkungan.  Negara hendaknya menciptakan lingkungan yang bersih dengan menyediakan segala fasilitas terkait kebersihan seperti menyediakan tempat penampungan yang cukup untuk sampah.  Seperti kita ketahui, lingkungan kita kerap kotor karena perilaku membuang sampah sembarangan ditambah kurangnya tempat penampungan. 


Dalam Islam dikatakan  bahwa melaksanakan kebersihan merupakan salah satu perbuatan yang mencerminkan keimanan. Sejak dari awal Islam turun, Islam telah mengajarkan pola hidup yang bersih dan sehat. Dimulai dari mandi, tata cara bersuci hingga jenis makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi ada dalam ajaran Islam. Agama Islam begitu detail dalam memerintahkan umatnya untuk selalu bersuci tiap kali memiliki hadas besar maupun kecil, pola makan juga diatur sedemikian rupa agar imun dan stamina terjaga. Begitu sempurnanya ajaran Islam terkait dengan kebersihan, hingga kita bisa melihat bukti nyata pada Rasulullah Saw yang hanya mengalami sakit sebanyak dua kali selama hidupnya. Penyebab sakit yang pertama pun karena beliau diracun oleh Zainab binti Al Harits, yang kedua, menjelang wafatnya.


Demam berdarah dengue adalah endemi, yang artinya penyakit ini akan terus ada, karena itu DBD tak bisa dianggap ringan, harus ada upaya pencegahan secara total agar tak ada lagi korban akibat demam berdarah. Juga harus ada langkah antisipasi yang bisa disiapkan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dalam dunia kesehatan.


Wallahualam bis shawab

Musim Hujan Tiba, Terbitlah Demam Berdarah Musim Hujan Tiba, Terbitlah Demam Berdarah Reviewed by Admin on February 13, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.